27 Agustus 2008

Etika Menggunakan Handphone

Perkembangan telekomunikasi memang maju pesat, antara lain ditandai dengan semakin meluasnya penggunaan handphone. Hampir di setiap tempat kita bisa dengan mudah menemukan orang yang sedang "nyo'o" alias mengotak-atik handphone. Ada yang sedang nelpon, SMS, atau bahkan sedang main game. Meluasnya penggunaan handphone hingga ke pelosok ini disebabkan oleh semakin murahnya harga handphone dan segala aksesorisnya, mulai dari kartu perdana, tarif telepon, SMS, dll.
 
Di samping hal-hal yang sudah saya sebutkan tadi, ada lagi faktor penyebab meluasnya penggunaan handphone: LATAH. Melihat tetangga sudah punya handphone, kita tiba-tiba jadi begitu bernafsu untuk membeli. Melihat teman punya handphone model terbaru, kita jadi ikut-ikutan membeli. Kadang-kadang kita tidak berpikir apakah kita memang memerlukannya atau tidak. Yang penting, tidak ketinggalan trend. Akibat latah ini, seringkali kita kehilangan cara berpikir yang rasional dan sesuai dengan kebutuhan. Kita sering jadi kormod (korban mode). Meskipun ini masih sedikit lebih baik daripada cumi (cuma minjem).
 
Oke lah, sekarang kita sudah terlanjur punya handphone. Kita sudah kuliti semua yang ada di buku petunjuk. Cara penggunaan, cara pemeliharaan, semua sudah kita hapal di luar kepala. Tapi kita kadang-kadang lupa satu hal, yang memang tidak pernah ada di buku manual handphone mana pun: etika.
 
Saya seringkali menemukan orang yang sedang ngobrol sambil asyik SMS. Anda bisa bayangkan, orang yang diajak bicara pasti akan merasa tidak nyaman, kalau tidak tersinggung. Pasalnya, dia pasti akan merasa kurang dihargai. Bayangkan jika Anda sendiri yang mengalami hal itu, kira-kira bagaimana perasaan Anda?
 
Yang lucu sekaligus menyebalkan, beberapa kali saya mendengar handphone yang berbunyi nyaring ketika sholat Jum'at! Bayangkan saat sedang berusaha khusyuk, tiba-tiba ada lagu The Massive, Titik Kamal, atau Inul Daratista di dalam mesjid. Bahkan tadi pagi, saat ikut sholat mayat salah satu kerabat dekat, berkumandanglah lagu 'I Love You Bibeh'-nya The Changcuters di dalam mesjid yang hening! Sungguh tidak sopan..
 
Mungkin Anda orang yang super sibuk dan sangat tergantung dengan alat komunikasi yang namanya handphone. Tapi tidak berarti bahwa kita boleh melupakan etika, karena hal itu akan mempengaruhi 'nilai' Anda di mata orang lain.
 
Berkut ini beberapa tips yang saya yakin Anda sudah mengetahuinya, tapi kadang-kadang lupa:
  1. Jangan pernah 'heri' (heboh sendiri) ber-SMS ria ketika sedang ngobrol dengan siapa pun. Toh Anda tidak akan jatuh miskin hanya karena tidak SMS-an.
  2. Pada kesempatan-kesempatan tertentu seperti rapat, di tempat ibadah, di tempat orang meninggal, matikan handphone Anda. Kalau pun terpaksa dinyalakan, gantilah nada dering dengan getaran saja, agar Anda tetap bisa mengetahui jika ada telepon masuk, tanpa harus mengganggu suasana.
  3. Kalau terpaksa harus menerima telepon atau harus menjawab SMS dengan segera, mintalah ijin dengan sopan kepada orang yang sedang Anda ajak bicara, dan menjauhlah.  
Kelihatannya memang sepele, tapi akibatnya akan sangat fatal jika semua itu Anda abaikan. Jadi, pilihannya hanya dua: menjaga etika atau dicap norak!

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More